Table Of Content1
1080P
SINEMA BUKAN HANYA DI FILEM
1
EDISI
2022
1
Penyunting
Alvian Dharma, I Gde Mika
Penulis
Alvian Dharma, I Gde Mika, Reynaldo,
Syahidan Nur
Pembimbing dan Fasilitator
Hafiz Rancajale
Yuki Aditya
Rancangan & Tata Letak Isi
Reynaldo, Syahidan Nur
Ilustrasi Cover
Alvian Dharma, I Gde Mika, Reynaldo,
Syahidan Nur
Edisi I, Desember 2022
Diterbitkan Oleh
Forum Lenteng
Jl. H. Shibi Gg. H. Masan No.69, RT.3/RW.2,
Srengseng Sawah, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12640
E. [email protected]
W. https://forumlenteng.org
IG. @forumlenteng
@1080p_Zine
2
DAFTAR ISI
Pengantar Editorial 7
Periode 1910-1920
Peristiwa bersejarah 1910-1920 9
L’Inferno 11
A Corner in Wheat 12
The Musketeers of Pig Alley 14
Fantômas: In the Shadow of the
Guillotine 15
(Fantômas I: À l’ombre de la guillotine)
16
Intolerance
Judex 18
Broken Blossom 20
The Doll 22
Periode 1920-1930
Peristiwa Bersejarah 1920-1930 24
The Oyster Princess 26
The Kid 28
The Foolish Wives 30
Nanook of The North 32
The Nibelungs
33
(Die Nibelungen)
Sherlock, Jr 34
A Page of Madness
35
(Kurutta Ippeiji)
3
The Last Laugh 36
(Der Letzte Mann)
The Crazy Ray 39
(Paris Qui Dort)
Master of the House 40
(Du Skal re din Hustru)
The Testament of Dr Mabuse 42
(Das Testament des Dr. Mabuse)
By the law 43
(Dura Lex)
The General 45
7th Heaven 48
The Crowd 50
Sunrise: A Song of Two Humans 52
The Ring 55
Ivan 57
The Cameraman 59
The New Babylon 60
(Novyy Vavilon)
L’Argent 61
Spies 63
(Spione)
Lonesome 64
The Love Parade 66
Thunderbolt 67
Arsenal 69
Blackmail 70
Periode 1930-1940
Peristiwa Bersejarah 1930-1940 72
All Quiet on the Western Front 74
Earth 76
(Zemlya)
4
The Blue Angel 77
(Der Blaue Engel)
Under The Roofs of Paris 78
(Sous les toits de Paris)
The Champ 80
Tabu: A Story of The South Seas 81
Dishonored 83
Enthusiasm
85
(Entuziazm(Simfoniya Donbassa))
M
87
(M - Eine Stadt sucht einen Mörder)
Freaks 89
Vampyr 90
I Was Born…But
(Otona no miru ehon - Umarete wa 91
mita keredo)
Scarface 93
One Hour With You 94
Land Without Bread 95
(Las Hurdes)
The Old Dark House 97
Passing Fancy
99
(Dekigokoro)
Bombshell 101
Duck Soup 103
Hallelujah, I’m a Bum 104
Man’s Castle 106
The Crime of Monsieur Lange
107
(Le crime de Monsieur Lange)
L’Atalante 109
5
The Black Cat 110
The Scarlet Empress 111
Toni 112
The Bride of Frankenstein 113
The 39 Steps 115
Modern Times 116
The Prisoner of Shark Island 117
Olympia-(Festivals of Nation &
Festivals of Beauty) 118
(Olympia Teil - (Fest der Völker & Fest
der Schönheit ))
The Devil Doll 119
The Grand Illusion 121
(La Grande Illusion)
You Only Live Once 122
Alexander Nevsky 123
(Aleksandr Nevskiy)
The Rules of The Game 124
(La Règle du Jeu)
Only Angels Have Wings 126
Periode 1940-1945
Peristiwa Bersejarah 1940-1945 128
The Thief of Bagdad 129
Foreign Correspondent 131
The Great Dictator 132
The Grapes of Wrath 133
The Shop Around the Corner 134
Pinocchio 135
Days of Hope 136
(Espoir: Sierra de Teruel)
Laura 138
Biografi Penulis 140
6
Pengantar Editorial
Kami Digembleng Dengan Sinema
Oleh:
Alvian Dharma
Kalau saya boleh jujur, ketika saya memutuskan untuk melamar sebagai peserta magang
di Forum Lenteng saya tidak mempunyai ekspektasi apa-apa kecuali saya bisa selesai
menjalani program magang dan lanjut mengerjakan skripsi yang dibutuhkan untuk saya
lulus dari universitas. Ketika kami diberitahu tugas kami sebagai mahasiswa magang
adalah untuk menonton filem mulai dari periode filem bisu sampai bersuara dan menulis
impresi kami tentang filem-filem yang kami tonton setiap minggunya. Ketika mendengar
ini hati saya merasa lega karena saya pikir tugas ini tidak jauh berbeda dengan yang
saya lakukan semasa kuliah, bahkan lebih mudah karena hanya impresi bukan analisis
akademik mendalam seperti yang selama ini saya lakukan di kampus.
Tetapi, setelah beberapa minggu saya menjalani tugas yang dijalankan, merevisi tulisan
yang dibuat, menonton filem-filem dan mendengarkan diskusi para anggota Forum Lenteng
lain tentang filem tersebut saya sadar bahwa apa yang saya ketahui tentang sinema,
sesuatu yang cukup saya banggakan, hanyalah seperti ombak kecil di tengah samudra.
Saya sadar bahwa walau saya menonton banyak filem, saya tidak pernah mengenal filem
atau mengapresiasi penuh filem-filem yang saya tonton.
Di sini saya belajar bahwa ketika menonton sebuah karya filem hal pertama dan paling
utama yang kita lakukan sebagai penonton adalah menikmati pengalaman audio-visual
yang disuguhkan oleh filem tersebut. Pernyataan ini mungkin terdengar remeh atau
dangkal tetapi pelajaran inilah yang paling membuka mata saya dan mengubah pola
pikir saya dalam mengapresiasi filem.
7
Zine ini merupakan hasil karya kolaboratif kami berempat: Mika,
Aldo, Syahidan Nur (Sugi), dan saya sendiri. Dengan zine ini kami
ingin merekam impresi kami tentang filem-filem yang selama ini
kami tonton dalam sebuah kumpulan karya tulis yang kami harap
bisa menjadi panduan singkat untuk mereka yang ingin mengulik
tentang perkembangan sejarah sinema dunia. Karena itu juga kami
memilih nama zine ini dengan nama ‘1080P’ yang terinspirasi dari
kualitas resolusi filem yang kami tonton ketika menulis zine ini.
Zine edisi awal ini mengandung tulisan-tulisan kami dari bulan
September sampai pertengahan Oktober yang merupakan periode
awal kami melaksanakan magang di Forum Lenteng. Tulisan-tulisan
dalam zine ini bukan hanya berisi impresi-impresi kami terhadap
filem-filem yang kami tonton saja, tetapi juga mengandung evolusi
pemikiran dan gaya dari masing-masing penulis dalam menonton
dan menulis filem. Dan kami berharap bahwa ketika anda membaca
zine ini sampai habis anda dapat melihat bahwa zine ini bukan
hanya menunjukkan hasil tugas magang kami di Forum Lenteng
tetapi juga menunjukkan perkembangan kami sebagai sinefil,
penulis, dan pelajar yang sedang digembleng dengan sinema.
8
Peristiwa Bersejarah
1910-1920
Sejarah dunia pada periode 1910-1920 diwarnai oleh bencana, perang, dan konflik
sosial, di periode ini juga banyak fondasi gagasan masyarakat modern mulai
terbentuk. Periode ini menandakan terbentuknya sistem masyarakat baru dan akhir
dari tatanan lama yang berpusat kepada aristokrasi, khususnya di benua Eropa.
Pada tahun 1914 setelah pewaris tahta kerajaan
Austro-Hungaria, Franz Ferdinand, ditembak
mati di Sarajevo, Eropa harus berhadapan dengan
konflik besar antara dua kelompok aliansi yang
kuat. Perang Dunia I bukan hanya merupakan
sebuah peperangan antar dua aliansi Eropa tetapi
juga sebuah peperangan yang akan menentukan
sejarah Eropa di masa depan. Perang Dunia I
menyebabkan kehancuran besar di Eropa baik
secara infrastruktur ataupun populasi dimana
banyak generasi muda di negara-negara Eropa
dipaksa harus mengabdi di medan pertempuran
yang menyebabkan banyak dari mereka harus
gugur atau menderita cacat dan gangguan
mental seumur hidup setelah peperangan selesai.
Kehancuran dan kesengsaraan ini tidak hanya menyebabkan banyak tatanan sosial di
Eropa yang ada selama berabad-abad dan menyebabkan munculnya banyak skeptisisme
tentang ide-ide apa itu masyarakat Eropa. Dalam lingkup kesenian Perang Dunia I juga
memunculkan gerakan-gerakan baru termasuk dalam sinema yang berangkat dari
skeptisisme diatas. Di Prancis muncul gerakan sinema avant-garde dan surealisme yang
melihat sinema sebagai sebuah medium seni baru yang memiliki potensi bukan hanya sebagai
bentuk hiburan tetapi juga sebagai sebuah karya yang memiliki muatan politis dan kritik
terhadap masyarakat dan ideologi seperti Abel Gance yang membuat J'accuse (1919)sebuah
filem yang mengkritik Perang Dunia I dengan menunjukkan kengerian dari garis depan.
Dampak Perang Dunia I di ranah sosial-budaya tidak
hanya dapat dilihat di Eropa Barat saja tetapi juga
di Eropa Timur dimana tidak lama setelah perang
berakhir terjadi revolusi besar yang menyebabkan
Kekaisaran Rusia hancur dan berdirinya negara
Uni Soviet, sebuah negara dengan landasan ideologi
yang tidak pernah ada sebelumnya, sosialisme.
9