Table Of ContentPrakata kepada Edisi Web
“The Only True God” oleh Eric H.H. Chang adalah sebuah karya penting
tentang monoteisme Alkitabiah.
Monoteisme—kepercayaan pada satu-satunya Allah—merupakan doktrin
dasar bagi iman Kristen. Namun jarang sekali doktrin ini diteliti dalam
terang latarbelakang Yahudi dan pewahyuan Allah yang terkandung
dalam Kitab Suci. Kurangnya pengajaran monoteisme yang tepat dan
Alkitabiah memiliki konsekuensi-konsekuensi yang besar bagi kehidupan
rohani kita, bahkan menghalang kita dari menaati perintah yang
berulangkali ditekankan oleh Yesus: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal
budimu dan dengan segenap kekuatanmu.”
Ketika Yesus memanggil Bapanya “satu-satunya Allah yang benar” di
Yohanes 17:3, apakah ia sedang memanggil Bapanya sebagai satu dari tiga
Pribadi dalam ke-Allahan, atau sebagai satu Pribadi yang sendiri
merupakan satu-satunya Allah yang benar? Apa yang diajarkan oleh para
rasul kepada kita tentang keesaan Allah? Bagaimana kita harus
memahami pernyataan Yohanes yang mengagetkan bahwa Firman itu
telah menjadi manusia?
“The Only True God” menjawab semua pertanyaan ini dan yang lainnya
dengan tajam dan jelas. Dalam semangat sola Scriptura—Kitab Suci
sebagai satu-satunya otoritas bagi doktrin—penulis menyimak data-data
Alkitabiah yang demikian banyak tentang monoteisme untuk dipelajari
secara konstruktif. Walaupun buku ini mengandung banyak materi untuk
perenungan intelektual, keprihatinannya yang utama adalah mengenai
apa yang benar-benar dipertaruhkan: kehidupan rohani, kehidupan kekal,
dan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.
Buku yang mengagumkan ini dapat dibaca secara gratis di
http://www.TheOnlyTrueGod.org/id
The Only True
God
Sebuah Kajian
Monoteisme Alkitabiah
Eric H.H. Chang
Dedikasi
Hormat dan kemuliaan
sampai selama-lamanya
bagi Raja segala zaman,
Allah yang kekal,
yang tidak nampak dan
yang esa!
(1Timotius 1:17)
Ucapan Terima Kasih
D
engan rasa penghargaan dan terima kasih yang mendalam, saya
ingin mengakui kelimpahan dorongan (secara langsung atau
tidak langsung) dari ratusan rekan sekerja dalam jemaat-
jemaat kami di seluruh dunia. Meskipun mereka terheran-heran dan
malah terkagum-kagum ketika saya mulai menguraikan Kitab-kitab Suci
di dalam cahaya monoteisme Alkitabiah, mereka tetap berpandangan
terbuka dan suportif, serta bertekad bulat mencari kebenaran menurut
Kitab-kitab Suci. Keterbukaan pikiran yang demikian, atau apa yang
dapat digambarkan sebagai ―keterbukaan hati‖, sungguh-sungguh bukan
sesuatu yang boleh dianggap enteng, khususnya di antara mereka
(termasuk diri saya) yang sejak semula telah diasuh dalam
trinitarianisme. ―Keterbukaan hati‖ di sini berarti: saya melihat di dalam
diri mereka bukan hanya keterbukaan pikiran secara mental atau
intelektual saja, tetapi juga suatu keterbukaan rohaniah yang lebih dalam
terhadap firman Allah dan, di atas segalanya, Allah yang hidup. Bagi
saya, kiranya tidak ada keterangan memadai atas sikap luar biasa ini,
kecuali kenyataan bahwa anugerah satu-satunya Allah yang benar
melimpah ke atas mereka dan memenuhi mereka dengan kasih supernal
(dari atas) kepada Dia dan kebenaran-Nya.
Saya berhutang terima kasih juga kepada Bentley Chan. Ia
merupakan salah satu contoh dari orang-orang yang saya rujuk di atas.
Dengan tidak tanggung-tanggung ia mencurahkan segenap tenaganya
selama proses penerbitan buku saya yang terdahulu, Becoming a New
Person. Sekarang, lebih dari semua itu, sekali lagi saya diberi
kehormatan memperoleh partisipasinya yang cakap dan kompeten.
Dengan senang hati ia menerima tugas sulit ini, yang antara lain, terdiri
dari: pengoreksian bacaan, pengaturan format, pemberian saran-saran
berguna, dan penyusunan Indeks Kitab Suci. Siapakah yang dapat
sepenuhnya membalas dia kecuali TUHAN sendiri?
Adalah kealpaan jika saya tidak memaktubkan rasa terima kasih
dan penghargaan atas dukungan ketabahan doa istri saya hari demi hari.
Saya kira hanya di alam baka saja saya baru mengetahui seberapa besar
hutang budi saya atas doa syafaat yang ia panjatkan dengan tiada putus.
Tentu saja, dukungan ini diberikan dengan limpah dalam kehidupan
rumah-tangga kami sehari-hari, antara lain, dalam hal menyiapkan
makanan. Ketika waktunya makan, seringkali saya hanya dapat datang
setelah makanannya dingin, oleh karena upaya merampungkan sebagian
naskah. Namun, tidak sekali pun ia menunjukkan kejengkelan karena
harus menghangatkan makanan itu kembali. Saya bersyukur karena
anugerah-Nya yang diwujudkan dalam kehidupan istri saya bagi
kemuliaan-Nya.
Akhirnya, seluruh proses penulisan buku ini, dari awal hingga akhir,
telah menjadi suatu pengalaman luar biasa akan Allah yang hidup. Hari
demi hari, sesudah dianugerahi tidur yang lelap dan segera setelah
terjaga (terkadang dimulai ketika saya belum sepenuhnya terjaga), saya
akan diberi sesuatu yang dapat digambarkan sebagai ―sebuah aliran
pemikiran‖ tentang apa yang harus saya tulis pada hari itu. Selanjutnya,
saya akan menghabiskan sebagian besar sisa hari itu untuk
menuangkannya ke dalam tulisan. Hal seperti ini tidak terjadi setiap
hari, tetapi saya rasa benar terjadi 50% atau lebih selama masa penulisan
yang sekitar satu tahun lamanya ini. Di samping itu, pada beberapa
kesempatan saya dituntun pada penemuan materi yang penting bagi
karya ini (yang membawa sukacita besar bagi saya), materi yang tanpa
saya sadari telah tersedia sebelumnya. Meskipun saya telah dianugerahi
kehormatan khusus mengalami Allah berulang-kali dalam pelbagai
situasi kehidupan saya, proses penulisan buku ini, meskipun seringkali
melelahkan secara mental dan fisik (saya juga masih harus
melaksanakan tanggung-jawab administratif selama periode itu),
terutamanya telah menjadi suatu pengalaman yang sungguh-sungguh
unik akan Allah yang hidup. Kepada Dia, TUHAN Allah saya itu, saya di
sini ingin memaktubkan pujian dan pemujaan sepenuh hati.
Teks Alkitab Terjemahan Baru (TB) © LAI 1974 dan Teks Perjanjian Baru (TB)
Edisi 2 © LAI 1997 merupakan versi yang paling banyak dipakai dalam buku ini.
Bila ada versi lain yang dipakai, versinya akan tercantum.
Daftar Isi
Ucapan Terima Kasih……………………………………. vii
Prakata............................................................................ xi
Prakata Editor.................................................................xiii
Pendahuluan................................................................... 1
Bab 1 Monoteisme yang Eksplisit dari
Yesus Kristus dan Rasul-rasulnya.................39
Bab 2 Hanya Manusia Sempurna yang
dapat menjadi Juruselamat Dunia……...115
Bab 3 Perlunya Menilai Kembali Pemahaman
Kristen akan Manusia.................................157
Bab 4 Penuhanan Trinitaris akan Kristus..............197
Bab 5 Yahweh dalam Alkitab Ibrani...................257
Indeks Ayat ………………………………………………299
Prakata
B
uku ini ditulis bagi pembaca umum. Oleh sebab itu, istilah-istilah
teologis teknis sedapat mungkin dihindari. Tujuan karangan ini
adalah untuk mengkaji monoteisme dalam Alkitab, dengan
perhatian spesifik kepada ayat-ayat atau teks-teks yang dipergunakan
untuk menyangga doktrin trinitaris, guna melihat apa yang
sesungguhnya dikatakan oleh teks-teks ini bila tidak memasukkan
gagasan-gagasan ataupun memaksakan doktrin-doktrin kedalamnya.
Untuk mengerjakannya dengan baik, biasanya kita perlu mengkaji Kitab
Suci dalam bahasa-bahasa aslinya, dan bukan hanya melalui berbagai
terjemahan saja, karena terjemahan-terjemahan sangat jarang dapat
sepenuhnya mengeluarkan makna dan nuansa teks asli.
Ketika membahas bahasa aslinya, yaitu bahasa Ibrani dan Yunani,
setiap upaya akan dilakukan untuk menolong para pembaca yang tidak
terbiasa dengan bahasa tersebut supaya dapat memahami alur
pembahasannya. Kata-kata Ibrani dan Yunani akan ditransliterasikan
(kecuali jika kata-kata itu ada dalam teks karya referensi yang dikutip
dalam buku ini) sehingga sang pembaca mempunyai sedikit gambaran
tentang pelafalannya. Namun, eksegesis yang bersifat teknis sejauh
mungkin akan dihindari bila hal itu dipandang sulit diikuti oleh pembaca
umum. Namun, hal ini tidak selalu dapat dihindari karena para pakar,
dan orang lain yang lebih memahami Kitab-kitab Suci, juga memerlukan
materi yang relevan untuk melihat keabsahan eksegesis yang disajikan.
Sebagian dari materi ini barangkali terlalu teknis bagi pembaca biasa,
yang mungkin mau melompati bagian-bagian ini dan membaca bagian
selanjutnya. Catatan kaki akan dibuat seminimal mungkin.
Untuk mereka yang memiliki wawasan kajian Alkitabiah lebih luas,
mungkin berguna jika saya menyatakan bahwa pada umumnya saya
sependapat dengan karangan Prof. James D.G. Dunn dari Durham,
Inggris. Komitmennya kepada akurasi dalam eksegesis, bersama dengan
penolakannya untuk membiarkan dogma menguasai eksegesis, adalah
komitmen saya juga. Oleh sebab itu, tidak heran jika kesimpulan saya
sering kali tidak jauh berbeda dari kesimpulannya. Meskipun saya belum
membaca seluruh karangannya yang prolifik, materi yang relevan untuk
buku ini terutamanya dapat ditemukan dalam karangannya Christology
in the Making dan The Theology of Paul the Apostle. Akan tetapi,
pernyataan di atas semata-mata menyangkut metodologi, dan sama
sekali tidak bermaksud menyiratkan persetujuan total dalam intisarinya.
Prof. Dunn tidak melihat naskah ini sebelum diterbitkan.
Dalam pemberian frekuensi statistik kata-kata kunci tertentu,
statistik-statistik ini selalu berdasarkan bahasa Ibrani atau Yunani dari
teks-teks aslinya, bukan berdasarkan terjemahan-terjemahan Inggrisnya.
Akhirnya, penulis ini menganggap kajian ini sebuah kajian Alkitab
sebagai Firman Allah, bukan kajian Alkitab sebagai kajian akan gagasan
dan pendapat dari para pengarang keagamaan zaman purba semata-
mata. Oleh sebab itu, keyakinannya adalah: Allah berbicara kepada umat
manusia melalui orang-orang yang dipilih-Nya, yang dengan setia
menyampaikan pesan-Nya, kebenaran-Nya. Dan hal ini bersandar pada
keyakinan (yang berakar dari pengalaman personal) bahwa Allah itu riil,
dan bahwa Ia terlibat secara pribadi, dan aktif secara kuat dalam
segalanya yang diciptakan oleh-Nya. Keterlibatan dan kegiatan-Nya yang
personal terungkapkan dengan sepenuhnya dan secara unik di dalam
Yesus Kristus, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
Prakata Editor
B
uku ini merupakan versi yang diperpendek dan disederhanakan
dari buku The Only True God: Sebuah Kajian Monoteisme
Alkitabiah (Versi Lengkap). Tujuan penerbitan buku yang lebih
singkat dan padat ini adalah untuk memastikan pesan penting dan urgen
yang ingin disampaikan penulis dapat menjangkau lebih banyak orang.
Pembahasan-pembahasan yang dinilai rumit bagi pembaca awam yang
tidak terlatih dalam bidang teologi tidak dicantumkan ke dalam versi ini.
Bagi pembaca yang lebih kompeten dalam bidang teologi, dan
menginginkan pembahasan yang lebih lengkap khususnya atas Yohanes
1:1,14, Anda didorong untuk membaca Versi Lengkap.
Dalam Versi Lengkap, kedua ayat ini yang merupakan ayat kunci
yang menyangga doktrin Trinitas dibahas dengan mendetail dari sudut
pandang Monoteisme Alkitabiah. Versi Lengkap mengandung Bab-bab
tambahan berikut:
Bab 6 Kekristenan telah Kehilangan Akar-akar Yahudinya
– Konsekuensi-konsekusensi Serius
Bab 7 Asal Usul ―Firman itu‖ dalam Yohanes 1:1 dari
Perjanjian Lama
Bab 8 ―Firman itu‖ adalah ―Memra itu‖
Bab 9 Memandang Lebih Dekat Yohanes 1:1
Bab 10 Yahweh ―turun‖ dan ―diam di antara kita‖ di dalam
Kristus
Versi Lengkap dapat dibeli dari toko buku terdekat atau Anda juga
dapat memesannya dengan mengirimkan email ke:
[email protected].
Description:dan guru banyak orang yang telah melayani purna waktu, saya mengajarkan doktrin trinitaris dengan semangat berapi-api,. 4 Bagian ini dijelaskan Dalam 1 Korintus 10:3,4, dengan gaya midrash (―midrash‖ adalah teknik yang digunakan para Rabi dalam menafsirkan Kitab Suci) Paulus menulis