Table Of ContentUNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS WAKTU TUNGGU
PELAYANAN RESEP PASIEN ASKES RAWAT JALAN
DI YANMASUM FARMASI RSPAD GATOT SOEBROTO
TAHUN 2011
TESIS
RENNI SEPTINI
NPM : 1006799893
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI KAJIAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
JULI 2012
i
Analisis waktu..., Renni Septini, FKM UI, 2012
UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS WAKTU TUNGGU
PELAYANAN RESEP PASIEN ASKES RAWAT JALAN
DI YANMASUM FARMASI RSPAD GATOT SOEBROTO
TAHUN 2011
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Administrasi Rumah Sakit
RENNI SEPTINI
NPM : 1006799893
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI KAJIAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
JULI 2012
ii
Analisis waktu..., Renni Septini, FKM UI, 2012
Analisis waktu..., Renni Septini, FKM UI, 2012
Analisis waktu..., Renni Septini, FKM UI, 2012
Analisis waktu..., Renni Septini, FKM UI, 2012
DAFTAR ISTILAH (GLOSSARY)
Sistem Satu Pintu : Proses yang merupakan siklus kegiatan dimulai dari pemilihan,
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, monitoring,
pengendalian, pelaporan, dan evaluasi yang dilaksanakan Instalasi Farmasi Rumah
Sakit.
Yanmasum Farmasi (YMU FI) : Unit dibawah Instalasi Farmasi yang mengelola
pelayanan obat untuk masyarakat umum (pasien swasta, pasien asuransi kesehatan,
pasien yang bekerjasama dengan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad)
Resep Racikan : Resep yang disiapkan yang memerlukan proses penghitungan dosis
yang kemudian dilakukan pengerusan dan dikemas ke dalam kapsul atau kertas
perkamen
Resep Non Racikan : Resep langsung disiapkan tanpa melalui proses pengerusan
Sumber Daya Manusia Farmasi : Tenaga farmasi professional yang melakukan
pekerjaan kefarmasian di Rumah Sakit, memenuhi persyaratan baik dari aspek hokum,
strata pendidikan, kualitas maupun kuantitas, yang terdiri dari Apoteker, Sarjana
Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten
Apoteker, Tenaga Komputer, Tenaga Administrasi dan pembantu pelaksana.
Sarana dan Prasarana : Tempat dan fasilitas bangunan, ruangan dan peralatan yang
digunakan dalam penyelenggaraan resep yang memenuhi ketentuan dan perundang-
undangan yang berlaku, dari mulai ruangan penerimaan resep, ruangan peracikan,
ruangan penyimpanan obat, ruangan administrasi dan ruang konsultasi.
Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO) : Pedoman dalam penyediaan dan pemberian
obat-obatan bagi peserta PT. Askes untuk pelayanan kesehatan mulai dari tingkat
Puskesmas sampai Rumah Sakit.
Prosedur : Suatu petunjuk pelaksanaan yang merupakan pedoman untuk mengatur
kegiatan mulai dari penomoran, verifikasi resep, penulisan etiket, peracikan,
pengemasan, pengecekan, sampai dengan siap diserahkan.
Pati : Perwira Tinggi yang berobat ke RSPAD Gatot Soebroto
Peresepan Maksimal : Jumlah obat maksimum yang boleh diresepkan dalam setiap
kasus (RJTL) dan setiap hari rawat (RITL)
Retriksi Penggunaan : Batasan indikasi penggunaan obat
RJTL : Rawat Jalan Tingkat Lanjut
RITL : Rawat Inap Tingkat Lanjut
SOP : Standart Operating Prosedur, standar yang telah di tetapkan di Yanmasum
Farmasi RSPAD Gatot Soebroto
Ditkesad : Direktorat Kesehatan Angkatan Darat
vi
Analisis waktu..., Renni Septini, FKM UI, 2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister
Administrasi Rumah Sakit Jurusan Kajian Administrasi Rumah Sakit pada Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih ada kekurangan -
kekurangan, namun demikian penyusunan tesis ini tidak dapat terlaksana dengan baik
tanpa dukungan, bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan
ini penulis akan menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada:
(1) Bambang Wispriyono, drs, Apt, PhD, selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia
(2) Adang Bachtiar, dr, MPH, ScD, selaku Ketua Departemen Administrasi dan
Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
(3) Dr.dra.Dumilah Ayuningtyas, MARS, Selaku Ketua Program Studi Kajian
Administrasi Rumah Sakit, Universitas Indonesia
(4) Bapak Brigjen (Purn) dr.Supriyantoro, SpP, MARS yang telah memberi
kesempatan penulis untuk melanjutkan studi.
(5) Kepala RSPAD Gatot Soebroto yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk mengikuti pendidikan sekaligus memberi ijin melakukan penelitian di
RSPAD Gatot Soebroto.
(6) Prof. Amal C. Sjaaf, dr, SKM, Dr.PH selaku pembimbing tesis ini, yang dengan
profesionalisme tinggi telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan
arahan, pembelajaran dan ilmu yang banyak sehingga tesis ini dapat selesai dengan
baik
(7) Dra. Yetti Hersunaryati, Apt, MARS sebagai pembimbing lapangan yang telah
bersedia memberikan bimbingan kepada penulis.
(8) Ka Instalasi Farmasi, Seluruh staf dan Karyawan RSPAD Gatot Soebroto,
khususnya Instalasi Farmasi dan Yanmasum Farmasi yang telah membantu penulis
dalam melakukan pengumpulan data
vii
Analisis waktu..., Renni Septini, FKM UI, 2012
(9) Tim penguji tesis Program Pasca Sarjana, Program Studi Kajian Administrasi
Rumah Sakit, Universitas Indonesia
(10) Seluruh staf pengajar, staf akademik, dan administrasi di FKM UI atas segala
pengetahuan, arahan, dan fasilitas yang penulis dapatkan selama penulis menempuh
pendidikan ini
(11) Teman-teman KARS RSPAD Gatot Soebroto dan semua pihak yang telah
memberikan bantuan yang tidak bisa disebutkan satu persatu
(12) Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada suami dan anakku tercinta
yang setia mendoakan serta memberikan pengertian yang besar selama pendidikan
sampai selesainya penulisan tesis ini.
Akhirnya Penulis sangat menyadari atas segala keterbatasan, sehingga penulis
sangat menghargai dan berterima kasih atas saran dan masukan bagi penyempurnaan
tesis ini. Akhir kata semoga tesis ini dapat bermanfaat baik bagi RSPAD Gatot
Soebroto maupun bagi para pembaca.
Depok, 9 Juli 2012
Penulis
Renni Septini
viii
Analisis waktu..., Renni Septini, FKM UI, 2012
Analisis waktu..., Renni Septini, FKM UI, 2012
ABSTRAK
Nama : Renni Septini
Program Studi : Kajian Administrasi Rumah Sakit
Judul : Analisis Waktu Tunggu Pelayanan Resep Pasien Askes Rawat
Jalan di Yanmasum Farmasi RSPAD Gatot Soebroto Tahun
2011
Instalasi Farmasi adalah salah satu unit di rumah sakit yang memberikan layanan
produk dan jasa dalam bentuk pelayanan resep. Pelayanan resep sebagai garis depan
pelayanan farmasi kepada pasien harus dikelola dengan baik, karena mutu pelayanan
resep farmasi yang baik umumnya dikaitkan dengan kecepatan dalam memberikan
pelayanan.
Pada pengamatan pelayanan resep pasien Askes di RSPAD Gatot Soebroto
yang dilakukan selama bulan Maret sampai bulan Mei 2011 setelah pengelolaannya
diserahkan kepada Instalasi Farmasi RSPAD Gatot Soebroto, ditemukan bahwa waktu
tunggu untuk obat racikan 63 menit dan non racikan 52 menit. Hal ini belum memenuhi
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008, yaitu untuk obat non
racikan kurang dari atau sama dengan 30 menit untuk obat racikan kurang dari atau
sama dengan 60 menit.
Penelitian ini menganalisis waktu tunggu pelayanan resep obat pasien askes
rawat jalan, dilakukan di Yanmasum Farmasi Askes RSPAD Gatot Soebroto pada
tanggal 14 – 25 Nopember 2011 setiap hari Senin sampai dengan hari Jum’at. Sampel
penelitian sebanyak 124 resep pasien askes rawat jalan baik racikan maupun non
racikan dan merupakan penelitian kuantitatif yang didukung metode kualitatif.
Dilakukan untuk mendapatkan waktu tunggu menurut komponen tindakan dan
komponen delay.
Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata waktu tunggu untuk resep non
racikan pasien askes rawat jalan adalah sebesar 39 menit dimana 79,7 % dari waktu
tersebut merupakan komponen delay. Sementara untuk resep racikan adalah 60,4 menit
dan 59,27 % dari waktu tersebut merupakan komponen delay.
Berdasarkan hasil penelitian ini, keterlambatan pelayanan disebabkan
ketidaktersediaan obat, lamanya jaringan komputerisasi, belum maksimalnya
pelaksanaan prosedur pelayanan resep, beban kerja yang tidak sesuai dengan sumber
daya manusia yang ada. Diharapkan manajemen Yanmasum Farmasi memberikan
penegasan terhadap pelaksanaan prosedur pelayanan resep, mengadakan
pemberdayaaan karyawan pada titik yang dianggap penting agar tidak ada penumpukan
resep di satu titik, pemeliharaan jaringan komputer secara berkala serta pemberian
reward dan punishment kepada karyawan.
Kata Kunci : Waktu tunggu, pelayanan resep, farmasi rumah sakit
x
Analisis waktu..., Renni Septini, FKM UI, 2012
Description:patient askes in Yanmasum Pharmacy Gatot Soebroto Army the concoction of drug and non concoction 63 minutes 52 minutes. It is not yet meet the (Depkes RI, 2004, Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit, yang berorientasi kepada kepentingan pasien (Pharmaceutical Care), tentunya.